Ada Uang Ada Barang Masih Jadi Pilihan Utama (Jual Online)

Memilih sistem pembayaran transaksi online yang cocok untuk bisnis online Anda
Sistem pembayaran transaksi yang benar-benar terintegrasi secara online belum jadi pilihan di Indonesia. Faktor kepercayaan dan keamanan masih jadi kendala. Silakan pilih cara pembayaran transaksi yang sesuai dengan bisnis online Anda.
Secara umum, perkembangan teknologi internet di Indonesia tidak terlalu jauh ketinggalan dibandingkan dunia, khususnya Amerika Serikat (AS). Contohnya bubble dotcom di AS yang lerjadi pada tahun 1998-an langsung mewabah di Indonesia, awal 2000 lain. Saat orang Amrik heboh ngeblog di tahun 2004-2005, kita.juga ikut menggemparkan blog beberapa waktu kemudian.
Paling gamblang lagi adalah saat kita menengok perkem-angan situs di Jejaring Sosial, seperti Facebook dan Twitter. Tak butuh waktu lama, banyak di antara kita yang seolah kecanduan untuk mengupdate status di kedua situs tersebut.
Begitu pula perkembangan e-commerce di Indonesia yang melaju sangat cepat. Sejak awal milenium baru, transaksi perdagangan online mulai merebak di Tanah Air. Kisah beberapa pionir yang sukses berbisnis online telah Anda baca di bagian lain edisi ini.
Namun, ada kenyataan ber-beda saat kita berbicara soal e-payment, alias sistem pembayaran transaksi online. Boleh dikatakan, e-payment, kita tertinggal satu dasawarsa dari dunia bisnis online. "Di sini baru sebatas bisnis offline yang dionline-kan," kata Haryo Bimo Utomo, konsultan bisnis online dari optimizer.bis.
Dalam transaksi ini penjual dan pembeli masih bertemu atau paling tidak berkomunikasi. Pada transaksi online yang sebenarnya, komunikasi penjual dan pembeli terjadi di situs toko online beserta pembayar-annya. Pembeli memilih, memesan, dan membayar barang di layar komputernya. Dalam istilah Bimo, mesin yang bekerja menyelesaikan transaksi.
Harus mudah, aman, dan murah
Bimo menyebut praktik pembayaran online yang sebenarnya di Indonesia baru berlaku untuk penjualan software game, lagu, dan produk digital lain di dunia maya. "Untuk transaksi barang secara online belum terlalu banyak," kata Bimo.
Yang jelas pertimbangan utama dalam memilih model pembayaran online adalah kemudahan, keamanan, dan murah. Lebih jauh, Bimo memberi tip seputar penjualan online.
Inti dari e-commerce ada pada pengiriman dan pembayaran. Untuk transaksi pembelian barang di Indonesia, Bimo mensyaratkan webstore yang mencantumkan rekening BCA dan peserta jaringan ATM Bersama seperti Bank Mandiri, BRI, dan lainnya sebagai salah satu pilihan. "Ini untuk memberi kemudahan buat konsumen melakukan transfer perbankan," kata Bimo.
Buat pembeli, Bimo menyarankan untuk memperhatikan detail persyaratan transaksi di webstore dan tak mudah terkecoh oleh tampilan toko online. Pembeli harus mengecek keberadaan telepon fixed line dan alamat pengelola webstore. Akan lebih baik jika pembeli mengetahui profil pemilik atau pengelola webstore.
Nah, agar lebih jelas dalam memilih sistem pembayaran online, simak beberapa sistem yang lazim dipakai. Berikut penjelasannya:
Cash on Delivery (COD)
Model pembayaran yang paling banyak dipilih untuk transaksi online di Indonesia masih konvensional, yaitu cash on delivery atau charge on deliver (COD). Sistem pembayaran ini tak ubahnya seperti cara Anda membayar pesanan makanan delivery di restoran cepat saji atau rumah makan favorit. Anda. COD adalah pembayaran tunai saat barang diterima. Intinya, pesan, antar, terima, dan bayar tunai.
Pada transaksi online seperti ini, pembeli memilih dan memesan barang yang ada di suatu webstore. Lalu, penjual atau perwakilannya mendatangi pembeli sambil membawa dan memperlihatkan barang dagangannya. Bila sesuai pesanan, pembeli baru membayar.
Sistem pembayaran ini masih paling populer dalam transaksi bisnis dan perdagangan online di Indonesia. Inilah yang men-dasari Bimo mengistilahkan bisnis online di Indonesia itu sebagai bisnis offline yang di-online-kan. Model ini banyak dipakai karena relatif aman dari peniipuan, baik dari sisi penjual maupun pembeli.
Transfer, Debit, dan Kartu Kredit
Sistem pembayaran yang tak kalah populer adalah sistem transaksi berbasis electronic banking, dari transfer hingga penggunaan kartu debit. Selain mudah dan praktis, transaksi ini relatif aman dari penipuan.
Presiden Direktur sekaligus pendiri Bhinneka.com Hendrik Tio menyebut, penjualan webstore-nya banyak memanfaatkan fasilitas transfer bank dan COD. "Konsumen masih berani untuk transaksi antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Selebihnya, lebih suka menda-tangi toko offline kami," kata Hendrik.
Model transfer bank juga menjadi pilihan transaksi online di Gantibaju.com sejak berdiri pada 2008. Pemilik dan pengelola webstore Gantibaju. com Aria Rajasa memilih model pembayaran transfer bank lan-taran menjadi praktik transaksi online yang banyak terjadi. "Saya cuma melihat model transaksi yang banyak dipakai orang," kata Aria.
Selain sistem transfer, konsumen juga bisa melakukan pembayaran atas transaksi online mereka memakai kartu kredit. Bimo mengatakan, sistem ini sebenarnya sudah available di Indonesia, tapi tingkat fraud yang tinggi membuat para pemilik webstore tak berminat.
Bimo menyebut, toko-toko online di Indonesia yang sudah berhubungan dengan kartu kredit dalam transaksinya adalah toko yang bagus. Tapi, dia mengingatkan agar konsumen berhati-hati dengan webstore yang memasang link kartu kredit untuk mengambil data pemiliknya. Soalnya, transaksi lang-sung dengan memasukkan nomor kartu kredit ke website yang kurang diketahui kredibilitasnya sangat rentan terhadap pembobolan kartu kredit.
Pertimbangan utama dalam memilih model pembayaran online adalah kemudahan, keamanan, danbiaya transaksi yang murah
Hendrik mengaku hanya hanya berani menerima transaksi kartu kredit apabila pembeli yang sudah memesan barang melalui toko online-nya datang ke gerainya. Dia masih ragu dengan keamanan bertransaksi kartu kredit, secara online.
Adapun Aria, mulai bulan ini memasang sistem pembayaran online melalui pihak ketiga, PayPal, sebagai cara pembayaran transaksi online, selain transfer bank di situsnya. Alasannya, banyak konsumennya yang meminta kehadiran PayPal di Gantibaju.com.
Selain itu, pada November 2010 lalu, Aria menerima pesanan kaos dari konsumen di AS. Proses pendaftaran yang mu-dah menjadikan Aria tak ragu untuk memiliki akun PayPal. Apalagi, "Request PayPal lebih banyak daripada pembayaran online dengan kartu kredit," kata Aria.
Sistem Melalui Pihak Ketiga
Hingga kini konsumen Indonesia memang belum sepenuhnya mempercayai sistem. pembayaran online melalui pihak ketiga. Sistem pembayaran online melalui pihak ketiga yang paling kondang sejagad adalah PayPal. Selain PayPal, ada juga AlertPay, E-Gold, Libertyreserve, dan lainnya.
Seiring perjalanannya, PayPal telah menjelma sebagai alat pembayaran menggunakan internet yang terbanyak digunakan di dunia dan diklaim sebagai yang teraman. PayPal telah hadir di 190 negara dalam 22 mata uang dan telah dipakai oleh 220 juta warga dunia. Walau berbasis kartu kredit, PayPal memiliki tingkat keamanan yang tepercaya. Mereka mencatat semua data penjual secara lengkap
Dari sisi biaya, tawaran PayPal juga menarik lantaran tidak menerapkan iuran bulanan. Alat pembayaran online milik situs belanja eBay ini ha-nya mengenakan biaya setiap kali transaksi terjadi. Untuk transaksi hingga US$ 3.000 per bulan, Anda cukup membayar fee 3,4% plus US$ 0,3. Fee bisa turun menjadi 2,4% + US$ 0,3 jika transaksi di atas mencapai US$ 100.000 per sebulan.
Alasan lain belum populernya sistem pembayaran lewat pihak ketiga di Indonesia adalah konsumen masih pelit keluar duit membayar biaya transaksi melalui pihak ketiga. Klop, kan? "Masyarakat, masih belum percaya dan masih mikir bila kena biaya transaksi," kata Bimo.
Hingga kini Bimo berpendapat pemakaian sistem pembayaran pihak ketiga yang bersifat global di Indonesia lebih cocok bagi penjual online yang memang menyasar pasar luar negeri. Bila hanya mengincar pembeli domestik, dia melihat webstore belum perlu memiliki akun PayPal. "Hingga satu-dua tahun ke depan belum perlu," kata Bimo.
Adapun freelance webdesigner Ahmad Maulana Yahya mau tak mau harus memiliki akun PayPal untuk menerima pembayaran atas jasa pembuatan website dari luar negeri. Selama sekitar lima tahun menjadi freelancer, dia memang menjajakan jasanya ke luar negeri.
Yahya hanya menunggu tiga hari kerja untuk mencicipi jerih payahnya yang dibayarkan melalui PayPal. "Paling simpel dan murah memang pakai PayPal." kata Yahya, sapaan akrabnya
Selain PayPal, Yahya juga pernah mendapat pembayaran jasa melalui Wire Transfer danWestern Union. Wire transfer adalah sistem pembayaran transfer, ungkap Yahya, lebih besar dari PayPal. Dia juga baru bisa menikmati duit setelah tujuh hari kerja.
Pemakaian jasa kiriman uang melalui Western union memang cepat. Konsumen hanya tinggal menunjukkan kartu tanda penduduk saat mengambil kiriman di kantor pos atau bank. Tapi, biayanya antara 10%-12% dari nilai kiriman.
KasPay
Inilah alternatif pembayaran online asli Indonesia. Produk ini milik situs komunitas terbesar di Indonesia, Kaskus, dan Hadir sejak akhir 2009. "Tapi barn kami garap lebih intens sejak pertengahan 2010," kata Ken Dean Lawadinala, CEO Kaskus.
Untuk memiliki akun Kaspay tak perlu memiliki kartu kredit, cukup rekening bank. Laiknya PayPal, pemegang akun KasPay bisa bertransaksi sebagai penjual maupun pembeli. Layanan KasPay dapat digu-nakan di Kaskus dan situs-situs lain yang berafiliasi dengan KasPay.   Seluruh proses transaksi KasPay dilakukan melalui transfer (top up), sehingga aman dari modus penipuan dan pemalsuan kartu kredit. Keamanan transaksi dipastikan dengan konfirnasi melalui e-mail dan catatan Iransaksi.
Ken mengatakan, konsep dasar KasPay adalah pihak yang memberikan invoice atau billing statement. Saat ini sudah ada 30.000 member KasPay. Sayang, Ken lupa member KasPay yang aktif.
Selama 1,5 tahun keberadaan KasPay, banyak pihak yang menilai perkembangannya belum agresif. Ken menyebut KasPay akan berusaha memudahkan orang bertransaksi. Untuk itu, KasPay akan semakin banyak bekerja sama dengan pihak lain agar menerima pembayaran melalui KasPay. "Ke depan, kami ingin KasPay bisa connect dengan PLN untuk pembayaran listrik dan lembaga lainnya," kata Ken.
Nah, kini pilihan ada di tangan Anda untuk menentukan sistem pembayaran online yang cocok bagi bisnis Anda.         □
Mengalirkan Duit dari Paypal dan Kaspay
Ini bagian penting buat para penjual yang memanfaatkan sistem pembayaran online melalui pihak ketiga. Tulisan ini khusus membahas cara mengalirkan duit dari rekening Anda di Pay-Pal dan KasPay.
Sudah beberapa tahun ini, PayPal telah menjadikan bank-bank di Indonesia seperti BCA, Bank Mandiri, dan lainnya untuk bisa menerima "aliran dana" dari PayPal. Tentu, agar bisa menerima duit hasil penjualan di PayPal, Anda harus memiliki rekening di salah satu bank lokal. Selain itu, Anda harus menjadi verified member PayPal.
Cara menjadi verified member ini gampang. Setelah log in di PayPal, pilih menu profile lalu Add/Edit Bank Account. Silakan klik Add. Lalu, masukkan nama dan kode bank beserta nomor rekening Anda. Klik continue.
Anda juga bisa memasukkan jumlah rekening lebih dari satu. Tapi, jangan lupa untuk mengeset rekening bank Anda yang utama (primary bank).
Ketika proses ini berhasil, Anda bisa melakukan withdraw. Klik ikon withdraw dan tentukan tujuan withdraw ke rekening bank atau kartu kredit.
Anda akan menemukan halaman yang meminta Anda memasukkan nominal penarikan dana. Minimal withdraw di PayPal itu US$ 10 atau Rp 100.000. Proses penarikan dana berlangsung tiga sampai empat hari kerja. Bila nominal withdraw sudah Anda masukkan, klik continue. Anda bakal melihat review transaksi penarikan Anda. Bila semua sudah sesuai yang Anda inginkan, klik submit.
Oh, iya, PayPal mengenakan biaya withdraw Rp 16.000 untuk transaksi di bawah Rp 1,5 juta. Adapun transaksi withdraw di atas Rp 1,5 juta bebas biaya.
Cara withdraw yang sedikit berliku berlaku di KasPay. Rupanya,alternatif pembayaran online bikinan KasKus ini belum memiliki fasilitas withdraw yang menyatu. Fasilitas yang tersedia di KasPay baru sebatas transfer antar akun KasPay.
Pendiri KasKus, Andrew Darwis, mengatakan, KasPay memang belum bisa melakukan transaksi withdraw karena Bank Indonesia belum memberi izin. "Kami masih menunggu izin tersebut," kata Andrew.
Tapi, jangan khawatir Anda tidak bisa menarik dana hasil penjualan yang rnengendon di KasPay. Ketiadaan fitur withdraw menjadi peluang bisnis bagi orang yang jeli.
Salah satunya adalah Chandra Andhika, pemilik usaha Nauzah Services. Sejak enam bulan lalu, dia menyediakan jasa top up dan withdraw dari KasPay dengan fee Rp 1.000 per kelipatan Rp 50.000. Hasil-nya lumayan, "Paling tidak, ada 15 transaksi top up dan withdraw dari KasPay per bulan,"kata Chandra.
Cara menarik duit Anda di KasPay melalui Chandra cukup simpel. Anda tinggal mengirim konfirmasi "Withdraw KasPay" melalui beberapa pilihan jalur seperti SMS, email, Yahoo Mes-senger, G-Talk. Tulis di SMS itu: jumlah withdraw, fee withdraw, nomor dan nama akun Kaspay, nama Anda, nama bank, dan nomor rekening Anda sebagai tujuan transfer, serta jumlah trans-fer. Tambahkan dua digit terakhir nomor akun KasPay Anda pada nominal transfer untuk memper-mudah proses pengerjaan.
Tentu sebelumnya Anda men-transfer dana di akun KasPay Anda ke rekening KasPay Chandra. Begitu Chandra menerima konfirmasi withdraw Anda, dia akan mengecek saldo KasPay-nya. "Bila sudah ada penam-bahan saldo sesuai permintaan, saya langsung transfer ke rekening bank konsumen. Simpel dan cepat," kata Chandra.

0 komentar:

Posting Komentar